10 Jenis Kucing Tercantik Di Dunia
Akhir-akhir ini saya punya kesukaan baru, suka liat kucing karena itu blog–sederhana ini saya namakan “kucingpurple” yah…walaupun sudah googling teteeup aja kucing berwarna ungu tidak ada dimana pun dan jenis kucing apapun. Biarkan saja kucingungu hanya ada di imajinasiku. Sebenarnya saya tidak memelihara kucing manapun, saya hanya memberi makan kucing-kucing liar yang berkeliaran disekitar rumahku, selain kasihan mungkin karen katanya kucing adalah hewan yang sangat dicintai-Nya–yah walaupun sebenarnya semua makhluk disayangi oleh-Nya. Setelah searching dimana-mana akhirnya saya menemukan jenis-jenis kucing yang lucu dan imut-imut dari berbagai sumber dan akhirnya saya memilih 10 jenis kucing tercantik di dunia–menurut pendapatku…
1. Kata Abyssinian berasal dari bahasa Ethiopia, yang merupakan negara asal jenis kucing ini. Pemurnian awal kucing ras Abyssinian ini dilakukan di Inggris.
Kucing Abyssinian ini merupakan salah satu kucing shorthair (berbulu pendek) yang paling populer di USA (Amerika Serikat).
Kucing ras Abyssinian adalah salah satu ras kucing tertua yang pernah diketahui. Penampilan kucing ini menyerupai lukisan dan patung yang berasal dari zaman mesir kuno. Tubuh berotot, lengkungan leher dan bahu yang indah, telinga besar dan mata dengan bentuk menyerupai almond.
Kucing Abyssinian berukuran sedang, langsing dan anggun dengan bulu pendek. Kaki panjang dan langsing. Kepala berbentuk segitiga dengan sudut-sudut kepala agak membulat. Salah satu ciri khas Abyssinian adalah pola warna bulu yang berbintik-bintik kabur/transparan. Pola warna ini sering disebut Ticked Agouti.
Kucing ras Abyssinian mempunyai kecerdasan tinggi. Kucing ini senang berada di sekitar manusia, selalu ingin tahu apa yang sedang dikerjakan pemiliknya, aktif, suka bermain, dan kucing yang ramah. Kemungkinan besar tidak ada kucing yang lebih setia pada pemiliknya selain Abyssinian.
Kucing Abyssinian juga mudah dilatih untuk melakukan sesuatu.
Dewasa ini kucing Abyssinian masih mempunyai bentuk yang mirip dengan Felis lybica, kucing liar afrika yang merupakan nenek moyang kucing domestik.
Pada zaman mesir kuno, kucing ras ini dianggap sebagai kucing keramat. Bangsa mesir kuno melarang perdagangan ras kucing ini, bahkan mendirikan kuil khusus untuk memujanya. Mumi kucing Aby juga banyak ditemukan pada makam-makam bangsa mesir kuno. Ketika bangsa Romawi menguasai mesir, kucing ras Abyssinian dibawa ke Inggris untuk melindungi ladang gandum dari tikus.
Kucing ini pertama kali mengikuti show di Inggris Pada tahun 1871, dan kucing ini diimpor dari Ethiopia setelah ditangkap pada akhir perang Abyssinia.
Sekitar tahun 1900-an kucing Abyssinian pertama kali diimpor ke Amerika Utara, namun saat itu kualitasnya belum begitu baik. Baru pada tahun 1930 diimpor kucing Abyssinian yang berkualitas baik.
Kucing Aby atau Abyssinian yang paling awal diidentifikasi berada di Museum Zoologi Leiden (Belanda). Museum yang berada di Belanda ini menuliskan bahwa Kucing Aby dibeli sekitar tahun 1834-1937 dari pedagang kucing liar di India.
2. American Bobtail
Sejarah kucing American Bobtail Longhair berawal dari sebuah keluarga pasangan muda bernama Sanders yang menemukan seekor anak kucing bobtail jantan berwarna brown tabby, di kawasan cagar budaya Indian yang terdapat di bagian selatan Arizona. Anak kucing tersebut berasal dari kucing bobcat liar yang kawin dengan kucing lokal. Pasangan muda tersebut mengawinkan kucing jantan tersebut dengan kucing betina berekor normal. Kemudian lahirlah anak-anak kucing dengan ekor pendek (bobtail). Dari anak-anak kucing tersebut ras American Bobtail terbentuk.
Kucing American Bobtail LH (Longhair) adalah Kucing American Bobtail versi Longhair dan merupakan salah satu ras kucing yang berkembang melalui seleksi alamiah. Meskipun kucing hutan bobtail (ekor pendek) telah ada di Amerika Serikat sejak dulu, namun program pengembang-biakan baru mulai berkembang sekitar akhir tahun 1960-an.
Ciri utama kucing American Bobtail Longhair ini adalah ekor yang tebal dan pendek, sekitar 1/3 panjang normal ekor kucing. Seperti juga pada kucing Manx, bentuk ekor yang pendek tersebut merupakan hasil mutasi genetik.
Kucing American Bobtail Longhair berukuran medium-besar dengan bentuk badan kekar, mirip kucing liar bobcat yang terdapat di hutan-hutan Amerika Serikat. Seperti juga kucing Norwegian Forest cat, kucing American Bobtail Longhair termasuk kucing yang puber pada umur 2-3 tahun. Badannya cukup panjang, padat berisi, dan semi cobby. Pertulangannya kokoh dan besar dengan dada lebar dan padat. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih besar dari kaki depan. Kucing jantan bisa mencapai berat 7.5 Kg.
Kepala berbentuk seperti segitiga lebar dengan rahang lebar dan kuat. Hidung lebar dengan daerah sedikit cekung antara kening dan hidung. Telinga berukuran sedang, lebar di bagian dasar dan terdapat rambut yang lebih panjang diujungnya. Mata berbentuk seperti almond dengan warna mata bervariasi sesuai dengan warna bulu.
Kucing American Bobtail Longhair termasuk kucing yang aktif dan sangat suka bermain. Selain mudah bersahabat dengan manusia, juga termasuk kucing yang cerdas dan ahli melepaskan diri dari kandang atau ruangan tertutup. Mereka sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar, tidak peduli lingkungannya tenang atau berisik. Salah satu ciri khas ras ini adalah sifatnya yang mirip dengan anjing.
3. Kucing Persia (Persian Longhair)
adalah salah satu kucing tertua yang berasal dari Persia (sekarang Iran), dari catatan sejarah tertulis kucing ini ditemukan sekitar tahun 1600 SM.
Selain menjadi salah satu yang tertua, tentu saja salah satu yang paling terkenal di Indonesia, juga di dunia. Ketika diminta untuk menyebutkan jenis kucing, kebanyakan orang akan hampir selalu menyebutkan Persia. Melekat keindahan dan daya tarik ditambah sifat kasih sayang dan lembut menyumbang banyak popularitasnya. Di Indonesia, kucing ras persia cukup banyak dikembangbiakkan dibandingkan dengan ras lain.
Kucing Persia sangat mudah beradaptasi dengan berbagai macam tempat, maupun dengan pemilik barunya, dengan lingkungan rumah tangga yang baru. Memiliki kepribadian yang ramah dan hangat, mereka melakukannya dengan baik terhadap anak-anak, sangat menyenangkan. Mereka suka bermain, mereka senang di dalam ruangan (di dalam rumah). Kucing Persia lebih mudah dikandangkan, relatif tidak berisik dan lebih sesuai hidup di dalam rumah.
Kucing Persia bisa akrab dengan kucing lain, binatang lain dan anak-anak. Kucing persia sangat responsif dan menjadi sumber kebahagiaan bagi pemiliknya.
Di Australia ada beberapa breeder yang memberi nama khusus pada kucing Persia yang berwarna mink-pointed, yaitu dengan nama kucing Iranese, namun nama raa ini bukan nama resmi dan belum didaftarkan.
Kucing Persia merupakan kucing yang sangat anggun sekaligus wajahnya nampak lucu sekali. Kepalanya besar dan bulat, hidung pesek dan lebar dengan celah pembatas yang jelas dengan mata. Rahang kuat dan lebar, pipi penuh ditopang tulang pipi yang menonjol. Bila dilihat dari samping, bagian dahi hidung dan dagu berbentuk garis tegak lurus.
Telinga kucing Persia berujung bulat, bagian dasar melebar, tidak terlalu tinggi dan miring ke depan. Matanya membuka berbentuk bulat dan lebar, warna matanya berhubungan dengan warna bulu dan serasi.
Dadanya lebar dan membulat dengan bagian punggung sedikit membulat, ukuran dan posisi perut bagian belakang membulat dan lebih rendah (cobby). Kaki kucing Persia pendek, tebal, kuat ditopang tulang yang berukuran besar. Kaki depan lurus dan kaki belakang juga lurus bila dilihat dari belakang.
Bulunya panjang dan tebal mengkilap, menutupi seluruh badannya, dengan ekor yang berbulu tebal, lurus, panjang sesuai proporsi badannya.
4. Kucing Maine Coon (American Snughead)
Kucing Maine Coon merupakan kucing berbadan besar yang anggun dan indah. Kucing Maine Coon ini merupakan kucing yang terbentuk secara alamiah. Sesuai namanya, ras ini berasal dari negara bagian Maine di Amerika Serikat. Nama Maine Conn diambil dari kata “Maine” (nama negara bagian Maine) dan “Coon” kependekan dari racoon, karena bentuk dan warna ekor kucing maine coon banyak yang menyerupai ekor racoon.
Stewie, seekor kucing Maine Coon berumur lima tahun, secara resmi dinyatakan menjadi kucing terpanjang di dunia oleh Guinness World Records pada tahun 2010 dengan panjang mencapai 48.5 inci (123.2 cm).
Stewie memecahkan rekor lama yang sebelumnya dipegang oleh kucing Maine Coon bernama Leo (nama lengkapnya Verisimo Leonetti) dengan panjang 48 inci (121,9 cm).
Pemilik Stewie adalah Robin Hendrickson dan Erik Brandsness dari Reno-Amerika Serikat. Ukuran maksimal (besar, panjang, tinggi) kucing ini umumnya dicapai pada umur 3 – 5 tahun.
Kucing Maine Coon adalah kucing yang dekat dengan manusia, tidak sepenuhnya independen tetapi juga tidak selalu mencari perhatian pemiliknya. Dibandingkan kucing persia yang lebih suka tidur di pangkuan, kucing maine coon lebih aktif dan suka berada dekat di sekitar pemiliknya.
Terdapat cerita yang cukup populer bahwa maine coon berasal dari enam ekor kucing peliharaan Marie Antoinette yang dikirim ke Wiscasset (Maine) ketika ia merencanakan untuk melarikan diri dari Perancis pada saat terjadi revolusi Perancis.
Sebenarnya ras ini dihasilkan dari perkawinan kucing domestik dengan kucing-kucing berbulu panjang dari negara lain. Dua ras kucing yang menjadi nenek moyang Maine Coon adalah kucing Angora (diduga dibawa oleh para pedagang Inggris) dan Norwegian Forest Cat (dibawa ke Amerika oleh bangsa viking).
Maine Coon pertama tercatat sebagai peserta kontes kucing pada tahun 1861. pada tahun 1895 seekor kucing Maine Coon betina berwarna brown tabby dengan nama Cosie, memenangkan kontes kucing di Madison square garden.
Popularitas ras ini menurun pada tahun 1900-an, kalah oleh popularitas kucing persia. Baru pada 1950 ras ini mulai kembali dikembangkan, didaftarkan dan diikutkan dalam kontes kucing. Pada tahun 1968 enam orang pembiak kucing Maine Coon bergabung dan membentuk “Maine Coon Breeders and Fanciers Association (MCBFA)” untuk mempertahankan dan melestarikan ras ini. Pada tahun 1980 Maine Coon diakui oleh semua organisasi penggemar kucing sebagai satu ras dengan karakteristik dan standar tersendiri.
Saat ini di Indonesia pun telah ada beberapa pembiak Maine Coon.
Kucing Maine Coon ini badannya tinggi dan panjang hampir berbentuk segi empat, pertulangan dan perototan kuat. Kepala berukuran sedang dan lebar, dahi sedikit melengkung, tulang pipi menonjol dengan perototan yang jelas. Hidung lebar dan sedikit melengkung pada bagian ujung dengan dagu yang tajam. Telinga besar dan lebar pada bagian bawah, sedikit membentuk lancip pada bagian ujungnya, dan di dalam telinga ditumbuhi bulu yang cukup panjang. Mata lebar dan agak oval, terlihat bulat ketika terbuka lebar. Ekor panjang dan lebar pada bagian pangkal serta menipis ke ujung, bulu ekor cukup lebat. Bulunya tebal dan halus, pendek pada bagian kepala, bahu dan kaki, sedikit panjang di bagian punggung dan paha, sedangkan di perut dan leher lebih panjang. Undercoat lembut dan tahan terhadap air, karena bulunya sedikit berminyak
Maine coon “asli” mempunyai jari kaki lebih banyak dibandingkan kucing lainnya. Kelebihan jari ini disebut polidactyl dan bersifat genetik dominan. Meskipun ada beberapa pembiak kucing yang khusus memelihara sifat asli ini, sebagian besar maine coon modern tidak lagi membawa gen polidactyl. Kebanyakan organisasi dan klub kucing dunia tidak mengijinkan kucing Maine Coon Polidactyl ikut kontes, akibatnya maine coon polidactyl relatif tidak dikembangbiakkan lagi.
Semua anggota tubuh maine coon merupakan hasil dari fungsi adaptasi terhadap iklim dan cuaca yang ekstrim. Bulu yang mengkilap, tebal dan “anti air”, serta bulu tebal di bagian leher. Ekornya pada saat tidur dilingkarkan melindungi tubuh dari udara dingin. Mata dan telinga besar mencerminkan kemampuan penglihatkan dan pendengaran yang lebih.
5. Kucing Balinese (Siamese Longhair)
Walaupun namanya Balinese, kucing ini bukan berasal dari Bali (Indonesia). Diberi nama Balinese, karena gerakan tubuh kucing ini lemah gemulai, mengingatkan pada para penari bali.
Kucing Balinese ini terbentuk secara spontan sebagai akibat dari mutasi kucing ras Siamese (Siam). Kucing Siam sendiri berbulu pendek, namun karena mengalami mutasi spontan muncullah kucing siam dengan bulu panjang. Secara sederhana siam dan balinese adalah kucing yang sama, perbedaan hanya terletak pada panjang bulu, kedua kucing ini memiliki kecerdasan tertinggi diantara semua kucing.
Kucing Balinese adalah kucing dengan tipe tubuh oriental (langsing dan panjang/svelte) ditutupi bulu panjang dengan pola warna seperti ras siam (colorpoint). Bulu kucing balinese tidak sepanjang himalayan (persia colorpoint).
Pada awalnya balinese didaftarkan sebagai “longahired siamese”. Sekitar tahun 1920-an kusing siam berpulu panjang dianggap sebagai keanehan dan dijual sebagai hewan peliharaan biasa (pet). Tidak ada usaha khusus untuk mengembangbiakkan kucing-kucing ini. Baru pada sekitar tahun 50-an mulai muncul berbagai usaha agar longhaired siamese ini dianggap sebagai satu ras terpisah.
Sekitar pertengahan tahun 50-an, dua orang breeder kucing, Marion Dorsey (Rai-Mar Cattery, California) dan Helen Smith (MerryMews Cattery, New York) memutuskan untuk mengembangbiakkan longhaired siamese. Helen Smith menamakan ras tersebut balinese, karena keanggunan kucing-kucing tersebut menyerupai kecantikan, keanggunan dan gemulainya penari bali.
Ras balinese kemudian menjadi populer dan banyak breeder berusaha menyempurnakan karakteristik dan penampilan ras ini. Balinese kemudian terpecah menjadi dua yaitu tradisional dan modern. Beberapa orang lebih menyukai tipe tradisional sementara sebagian besar breeder dan juri lebih menyukai yang modern.
Seperti halnya ras siam tradisional, balinese tradisional mempunyai badan yang lebih berat dan tegap, bentuk kepala yang lebih bundar dan telinga yang lebih kecil dibandingkan dengan balinese modern. Balinese tradisional mempunyai bulu medium panjang (+ 5 cm) yang menutupi diseluruh tubuh, sementara balinese modern mempunyai bulu pendek di kepala serta badan, bulu panjang hanya terdapat di bagian ekor saja.
Variasi warna yang diakui oleh CFA untuk kucing Balinese sama dengan variasi kucing Siam, yaitu seal point, blue point, chocolate point and lilac point. Hampir semua sifat dan bentuk tubuh Balinese serupa dengan Siam. Perbedaan hanya terletak pada panjang bulunya.
Lama hidup ras kucing Balinese antara 18-21 tahun. Menurut “Encyclopedia of Cat Breeds” oleh J. Anne Helgren 1997 Barron’s Educational Series Inc, skala penilaian pada kecerdasan dan sifat-sifat lainnya. Kucing Siam dan kucing Balinese menempati peringkat 9-10 tertinggi dengan nilai skala 1 sampai 10. Kucing ras Balinese memiliki nilai tertinggi dalam tingkat intelijensi dari semua keturunan ras kucing berambut panjang sedangkan ras lainnya seperti Persia peringkat 6 dan Himalaya peringkat 7.
Seperti juga kucing Siamese, Balinese juga merupakan kucing yang aktif. Mereka sangat suka mengikuti pemiliknya kemana pun ia pergi. Kucing-kucing ini senang berinteraksi dan bermain dengan pemiliknya. Selain sifatnya yang selalu ingin tahu dan tidak mengenal rasa takut, kucing-kucing ini juga sangat menyukai tempat-tempat tinggi. Bila tidak disediakan tempat khusus, mereka akan menemukan sendiri tempat tersebut.
6. Kucing ANGORA/ANGGORA/ANGOLA(Turkish Angora, Ankara Kedisi)
Kucing Angora (Anggora/Angola) adalah salah satu kucing tertua yang berasal dari kota Angora (sejak tahun 1930 disebut Ankara) di Turki. Kucing Angora sepintas mirip dengan kucing Persia, bila diperhatikan hidungnya akan nampak berbeda. Kalau kucing persia berhidung “pesek” (mungil) sehingga nampak lucu, sedangkan kucing anggora berhidung mancung dan nampak manis. Kucing Angora yang dikenal sekarang disebut juga Angora Turki (Turkish Angora) atau juga disebut kucing Ankara Kedisi. Kucing Angora Turki yang asli sebenarnya hanya berwarna putih dengan mata biru atau kuning.
Seperti halnya kucing Persia, selain menjadi salah satu yang tertua juga salah satu yang paling terkenal di Indonesia, juga di dunia. Ketika diminta untuk menyebutkan jenis kucing, kebanyakan orang akan hampir selalu menyebutkan Anggora (Angora). Melekat keindahan dan daya tarik ditambah sifat kasih sayang dan lembut menyumbang banyak popularitasnya.
Kucing Angora (Turkish Angora) dikenal sebagai kucing yang sangat cerdas, keingin-tahuan terhadap sesuatu cukup besar. Kucing angora ini juga lucu, sangat mudah beradaptasi dan mudah bergaul dengan penghuni rumah. Memiliki kepribadian yang ramah dan hangat, mereka melakukannya dengan baik terhadap anak-anak, sangat menyenangkan. Keinginan mereka bermalas-malasan dan bermain, mereka senang di dalam ruangan (di dalam rumah).
Kucing Anggora bisa akrab dengan kucing lain, binatang lain dan anak-anak. Kucing persia sangat responsif dan menjadi sumber kebahagiaan bagi pemiliknya.
Kucing ras angora nampak elegan dan anggun, mempunyai ukuran badan sedang, dengan tubuh relatif besar, panjang, langsing, dengan kaki dan ekor panjang. Ekornya berbulu tebal dan mengembang seperti ekor musang. Hidung mancung, keseluruhan kepala berbentuk seperti segitiga, dengan telinga lebar dan menunjuk, mata besar berbentuk kacang almond. Warna kucing ini bermacam-macam, ada yang putih, hitam, coklat, tricolour/blangtelon (putih, hitam, kuning kecoklatan), kuning, kemerahan, dsb.
Tahun 1954 kucing Turkish Angora pertama kali resmi diimport ke Amerika Serikat. Pada tahun 1968 yang pertama kali diregistrasi di CFA (Cat Fanciers Association) waktu itu adalah kucing Angora putih. Tahun 1970 mulai diadakan kompetisi kucing tersebut, juga tahun 1972. Dan tahun 1976 pertama kali memperoleh CFA grand champion.
7. Scottish Fold, Kucing Dengan Telinga Terlipat
Kucing Scottish Fold berasal dari Skotlandia, penampilannya seperti burung hantu dengan mata yang besar, sehingga sering disebut juga Kucing Coupari. Awalnya kucing ini dinamakan Flops (singkatan dari Floppy ears), nama Scottish Fold baru berkembang tahun 1966 sampai sekarang. Sedangkan kucing tersebut mulai berkembang biak dengan pesat sejak tahun 1970-an.
Ciri utama lucing Scottish Fold Cat adalah bentuk telinganya yang berbeda dengan jenis kucing lainnya. Kucing ini memiliki telinga yang terlipat. Kucing ini adalah hasil mutasi, yang membuat telinganya terlipat dan turun kedepan, membuat wajah kucing ini mirip seperti burung hantu.
Kucing ini termasuk kucing yang tidak rewel, ramah dan tenang. Yang pasti penampilan kucing ini nampak lucu, dengan tubuh yang kekar, kaki cukup pendek, bulunya tebal seperti mantel, dan mata lebar. Telinganya membungkuk ke depan dan ke bawah ke arah depan kepala mereka. Warna bulunya bermacam-macam.
Nenek moyang dari kucing ini adalah seekor kucing bernama Susie, yang lahir di Coupar Angus, Perthshire, Skotlandia, pada tahun 1961. Susie memiliki telinga terlipat, yang diturunkan pada sebagian anak kucing yang dilahirkannya. William Ross, penggemar kucing yang tinggal di wilayah peternakan tersebut kemudian mengembang-biakkan kucing jenis ini, dengan bantuan Pat Turner seorang ahli genetika.
Dari pengembangbiakkan ini rata-rata didapat 55% kucing terlahir dengan telinga terlipat dan sisanya lahir dengan telinga normal. Kucing jenis ini saat terlahir, mempunyai telinga yang normal (lurus), barulah setelah tiga minggu tampak telinganya mulai terlipat. Sehingga pada awal kelahirannya belum dapat langsung diketahui apakah telinganya akan terlipat atau normal. Para penggemar kucing menyukai Scottish Fold, karena sifatnya yang jinak, lekat dengan majikannya, dan suka tidur dalam posisi telentang. Bila tidur telentang, terkadang kucing ini mendengkur seperti manusia.
8. Domestic Longhair (DLH) (Companion Longhair, House Cat Longhair)
Kucing Domestic Longhair (DLH, Domestic Longhaired) atau Domestic Medium-hair (DMH) merupakan jenis kucing berbulu panjang/medium di luar semua ras kucing yang ada. Untuk versi bulu pendek dinamakan kucing Domestic Shorthair (DSH).
Lebih dari 99% kucing di dunia termasuk dalam kelompok kucing ini (kucing Domestic Longhair dan Shorthair), dan kurang dari 1% untuk jenis ras lainnya.
Yang memberi nama “kucing Domestic” adalah CCCA (Co-Ordinating Cat Council of Australia), sedangkan asosiasi/organisasi lainnya memberi nama yang berbeda, antara lain :
• FIFe memberi nama House Cat Longhair
• WCF dan TICA memberi nama Household Pet (Shorthair dan Longhair)
• AACE dan SACC memberi nama Household Pet (Longhair dan Shorthair)
• ACF dan WNCA memberi nama Companion Cat (Longhair dan Shorthair)
Jenis/kelompok kucing Domestic Longhair ini muncul si hampir semua negara di dunia. Hal ini dikarenakan terdapat sangat banyak kucing berbulu panjang atau medium yang awalnya tidak dapat diikutkan dalam kontes kucing, lantaran ketidakjelasan ras/jenis atau asal-usul kucing tersebut.
Kucing ini mayoritas muncul akibat “kecelakaan kawin silang”, yaitu kawin silang yang tidak disengaja dari dua ras kucing. Kemudian kucing-kucing ini kawin dengan kucing lainnya (baik kucing yang memiliki ras tertentu atau pun kucing sejenis), sehingga menghasilkan berbagai kucing yang tidak mempunyai ras tertentu. Itulah yang membuat kenapa jumlah kelompok ini lebih dari 99% kucing di dunia.
9. British Shorthair
Kucing British Shorthair merupakan salah satu ras kucing tertua yang pernah dikenal manusia. Kucing Ras ini lebih disukai karena sifatnya yang tenang dan setia.
Saat ini semua asosiasi/federasi internasional mengakui kucing ras ini.
Secara umum ukuran badannya medium sampai besar dengan berat berkisar 4 – 8 kg. Badannya kompak, padat, cobby, kuat dan berotot dengan dada, bahu serta pinggul yang lebar. Kepalanya bulat dan lebar dengan pipi penuh, terletak pada leher yang pendek dan tebal. Hidung pendek, lebar dan lurus tanpa lekukan, bentuk dagunya bulat. Ukuran telinga sedang dan lebar pada bagian bawah dengan ujung melengkung. Jarak antara kedua telinga sedang. Mata besar dan bulat, warnanya berhubungan dengan warna bulu yaitu copper, gold, blue, green atau odd eyes.
Kaki Kucing British Shorthair pendek dengan tulang yang kuat serta berotot dan jari-jarinya bulat. Panjang ekor lebih kurang 2/3 panjang tubuh, tebal pada bagian pangkal dan menipis pada ujungnya. Bulunya pendek, padat dan tebal.
Nenek moyang kucing British Shorthair berhubungan dengan bangsa romawi yang dahulu pernah menguasai Inggris. Setelah Romawi menyerang dan menguasai Inggris, pertanian Inggris mulai dikembangkan. Seiring dengan perkembangan pertanian tersebut, muncul kebutuhan untuk melindungi hasil pertanian dari serangan tikus. Para tentara Romawi membawa kucing untuk menjaga hasil-hasil pertanian. Kucing-kucing tersebut disebut kucing pekerja, karena harus bekerja untuk mendapatkan makanan. Saat itu kucing tersebut tidak dipelihara sebagai binatang kesayangan.
Kucing-kucing ini hidup secara bebas di gudang dan pertanian dengan sedikit sekali pengaruh dari manusia. Populasi kucing tersebut mulai berkembang dengan subur. Ketika bangsa romawi pergi, Inggris sebagai negara kepulauan, terisolasi dari bagian dunia lain. Selama beberapa ratus tahun tidak ada lagi impor kucing baru. Kucing-kucing yang telah ada di Inggris berkembang biak dengan bebas, menghasilkan kucing dengan badan yang kokoh dan tebal disertai bulu yang indah.
Akhir tahun 1800-an para penggemar kucing di Inggris mulai memperhatikan kucing tersebut dan mulai menyadari keindahannya. Pada kontes kucing pertama di Crystal Palace, London tahun 1871, kucing-kucing ini mendapat banyak penghargaan. Tahun 1889 British shorthair mendapatkan status sebagai ras kucing tersendiri. Tahun 1907, penggemar kucing Inggris membentuk British Cat Club. Kemudian popularitas british shorthair menurun terkalahkan oleh ras persia dan siam.
Selama perang dunia ke dua, populasi british shorthair berkurang dengan drastis. Untuk menyelamatkan ras tersebut, british shorthair banyak dikawinkan dengan kucing persia. Akibatnya mulai muncul warna-warna lain selain warna “blue” yang merupakan warna asalnya.
CFA mengakui British Shorthair pada tahun 1980. Tahun 1988 GCCF dan semua asosiasi/federasi di Amerika Utara mengakui kucing ras ini. TICA merevisi standar ras ini pada tahun 1993. Belakangan ras ini mulai menjadi populer kembali. Semua warna dibolehkan, tetapi warna blue lebih dikenal. TICA mengizinkan untuk disilangkan dengan Scotish Fold atau Manx.
10. Kucing Exotic Longhair
Kucing Exotic Longhair ini awalnya dikembangkan di negara Amerika Serikat, merupakan kucing hasil kawin silang antara kucing persia dengan kucing Exotic Shorthair atau American Shorthair atau British Shorthair.
Gen longhair merupakan gen lemah/resesif (recessive), oleh karena itu mempertahankan gen tersebut awalnya cukup sulit namun akhirnya sukses menghasilkan kucing Exotic Longhair, yang sepintas memang mirip dengan kucing Persia namun berbeda genetik.
Kucing Exotic Longhair ini mirip dengan kucing Exotic (Exotic Shorthair) namun berbulu panjang (longhair), juga mirip dengan kucing Persia, bertubuh cobby dan bulunya berbagai macam warna